Minggu, 07 Juli 2013

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn"G" DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGANYA MENDERITA HIPERTENSI


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn “G” DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGANYA MENDERITA HIPERTENSI

 

A. Pengkajian

I.     Data Umum:

1.Nama kepala keluarga
2.Alamat
3.Pekerjaan
4.Pendidikan
: Tn. G
: RT. 3 RW. Lembar utara
: Swasta
: SMP

 

5.Daftar anggota keluarga:

No.
Nama
J.K
Hubungan dgn Keluarga
Umur
Pendidikan
Ket.
1
2
 
 
 
 Tn.G
 Ny. A
 
 
 
L
P
 
 
 
Bapak
Istri
 
 
66
55
 
 
 
SMP
SD
 
 
 
 Sehat
Sakit  Hipertensi (Post Stroke)

 

6.Genogram :

 
7. Tipe Keluarga

            Tipe keluarga ini adalah  keluarga inti dimana mereka hanya tinggal berdua saja (suami istri) dalam satu rumah.

8. Suku /bangsa : Sasak / Indonesia

9. Agama  : Islam. Keluarga bapak G percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang diderita selama ini merupakan cobaan dari Allah SWT, dan akan berusaha agar penyakit istrinya bisa sembuh.

10. Status sosial dan ekonomi keluarga

Pendapatan bapak G sebagai buruh pada pabrik arang adalah Rp.500.000/bulan dan kadang Rp.700.000,- / bulan jika ada lembur,Penghasilan mereka sebagian besar dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jika ada lebih mereka simpan untuk keperluan Ny. A berobat.

11. Aktifitas rekreasi

Aktifitas rekreasi dalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri sambil nonton TV, cucu dan menantu dari anak yang ketiga sering bertandang kerumah, kadang-kadang anak-anak yang rumahnya tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Aktifitas rekreasi diluar rumah jarang mereka lakukan.

 

 

II.                RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1.      Tahap perkembangan keluarga saat ini

Pada saat ini keluarga bapak G sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak memisahkan diri dari keluarga, sudah menikah, mempunyai anak (memiliki keluarga sendiri)

Dari ketiga tugas perkembangan keluarga menurut Duvalla and Miller, pada keluarga bapak G semua tugas perkembangan tersebut telah terpenuhi yaitu :

a.       memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

b.      mempertahankan keintiman pasangan

c.       membentu orang tua, suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.

d.      membantu anak untuk mandiri di masyarakat

e.       penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

2.      Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

Bapak E.S merasa belum memenuhi tugas karena Ny.S belum sembuh dari sakitnya.

3.      Riwayat keluarga saat ini

Bapak G pernah di rawat di Rumah Sakit 2 tahun yang lalu pada peristiwa kecelakaan hingga saat ini telinganya yang sebelah kanan terdengar seperti air mendidih dan sangat mengganggu karena selain tidak nyaman, pendengarannya juga terasa berkurang. Sedangkan istrinya Ny.A menderita penyakit Hipertensi hingga saat ini (pasca Stroke) sejak 5 tahun yang lalu.

4.      Riwayat keluarga sebelumnya

Dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa orang tua perempuan bapak G meninggal karena menderita Stroke sedangkan yang laki-laki meninggal karena sakit tua. Orang tua Ny A meninggal karena perdarahan (perempuan), sedangkan yang laki-laki meninggal karena digigit ular. Dari pengakuan keduanya tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit menular atau penyakit seperti yang diderita oleh Ny. A saat ini.

 

III.             PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1.      Karakteristik rumah

Luas rumah kira-kira 3x20Meter Persegi. Tipe rumah permanen dengan dinding rumah dari tembok, jumlah ruangan tidur 1 buah, kamar tamu 1 buah, 1 kamar keluarga yang digunakan sebagai tempat nonton TV, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang dapur, didepan terdapat tanah kosong yang lumayan luas tempat parkir mobil dinas tempat anak pertamanya bekerja. Didalam ruang tidur dan ruang keluarga tampak agak gelap karena tidak ada pencahayaan hanya ada satu kaca diantara genting, banyak pakaian yang bergantungan, dapur dan gudang nampak tidak rapi, lantai keramik namun nampak kurang bersih dan banyak lalat.

2.      Karakteristik tetangga dan komonitas RW

Bapak E.S tinggal dilingkungan tempat tinggal yang padat penghuni, bapak E.S tinggal tepat di pinggir jalan, samping kiri kanan adalah masih keponakan, sedangkan dua rumah tetangganya adalah penduduk mendatang yang tinggal dalam rumah kost dan kurang memperhatikan keadaan lingkungan dan kondisi kesehatan di wilayahnya. Interaksi antara warga banyak dilakukan pada sore dan amalam hari.

3.      Mobilitas Geografis keluarga

Keluarga bapak G sudah menempati rumah yang ditempatinya saat ini sejak berumah tangga sampai sekarang, berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat tinggal masih jarang ditempati penduduk.

4.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Selama ini keluarga bapak G tidak pernah mengikuti kegiatan formal amaupun informal di lingkungan atau di Rwnya.

5.      Denah Rumah

6.      Sistem pendukung keluarga

Keluarga bapak G saat ini hanya tinggal berdua saja bersama istri, tapi anak dan menantu terutama dari anak ketiga hampir tiap hari datang ke rumah untuk membantu segala keperluan keluarga seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah, karenma NY. A dalam keadaan sakit dan tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya secara penuh sebagai istri, tapi mereka selalu saling bahu membahu untuk saling memenuhi kebutuhan keluarga bapak G. Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang, seperti tidaka da dana khusus untuk  anggaran pemeliharaaan kesehatan, keluarga jarang menabung, tidak tersedia obat P3K dalam rumah walaupun memiliki Tensimeter sendiri, keluarga bapak G juga mempunyai kebiasaan jarang memeriksakan diri ke sarana kesehatan, kecuali jika keluhan yang mereka rasakan benar-benar menggangu aktifitas mereka. Ny A juga tidak akan kontyrol jika tidak ada keluhan padahal sudah mengalami post Stroke sejak 5 tahun yang lalu.

 

IV.             STRUKTUR KELUARGA

1.      Pola komunikasi Keluarga

Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan, ibu dan anak-anaknya biasa memberikan alternatif pemikiran bagaimana untuk memutuskan masalah, tapi biasanya yang paling sering mengambil keputusan adalah anak tertua (pertama).

2.      Struktur kekuatan keluarga

Di dalam aktifitas sehari – hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga.

3.      Struktur peran

Bapak G sebagai kepala rumah tangga yang bertugas memberi nafkah keluarga, Ny.A sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi segala keperluan suami.

4.      Nilai atau norma keluarga

Keluarga bapak G mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga kesehatan, khusus untuk bapak G mengaku jarang sakit, jika sakit hanya membeli obat di toko dan mengkonsumsi obat tradisional.

5.      Fungsi keluarga

a.       Fungsi afektif

Keluarga bapak G memahami keadaan penyakit yang diderita oleh Ny.A. semua anak dan menantu turut membantu pengobatan Ny.A, ada yang membelikan tensimeter untuk mengontrol tekanan darah, ada yang membantu membuatkan minuman tradisional seperti sari larutan daun alpokat, daun seledri, buah belimbing, bawang putih dan lain-lain.

b.      Fungsi sosialisasi

Bapak G mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk hidup mandiri dan  hidup Nerimo apa adanya, jika ada di makan jika tidak ada dicari, jika tidak dapat hidup yang sabar.

c.       Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit Hipertensi hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit Hipertensi. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit Hipertensi.

d.      Fungsi reproduksi

Keluarga bapak G memiliki anak 3 orang semuanya laki-laki. Ny.A saat ini tidak menjadi akseptor KB karena alasan sudah tua, tidak mungkin hamil. Selama melahirkan mulai anak pertama sampai anak terakhir tidak menagalami gangguan berarti.

e.       Fungsi ekonomi

Keluarga bapak G menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Jika ada sisa keuangan, maka disishkan untuk berobat Ny.A.

6.      Stres dan Koping keluarga

a.       Stresor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga bapak G adalah penyakit Hipertensi (Post Stroke)  yang diderita sejak 5 tahun yang lalu

b.      Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga swudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Ny.A karena sakit yang dideritanya sudah semenjak lama dan keluarga selalu berdoa agar penyakit yang diderita Ny.SAdapat segera sembuh.

c.       Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga bapak E.S mendiskusikannnya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Baapak G memberikan pengertian kepada anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapi.

 

7.      Pemeriksaan fisik

a.       Pemeriksaan fisik umum

Keadaan umum Ny.A nampak keletihan, penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.

Tanda – tanda vital :

Tekanan Darah      : 210/130mmHg

Respirasi                : 32x/menit

Suhu                      : 36,6°C

Tinggi Badan        : 148cm

Berat Badan          : 58 Kg

b.      Pemeriksaan fisik khusus

1.      Kepala dan leher

·         Kepala    : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala Normo Chepalik

·         Leher      : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan Vena jugularis dan arteri carotis

·         Mata       : Konjingtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat udema

·         Hidung   : tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis)

·         Mulut     : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda – tanda sianosis

2.      Dada

Pergerakan dada terlihat saat inpirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

 

3.      Abdomen

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran Hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik

4.      Ekstremitas

Pada ekstremitas kanan atas dan bawah terdapat kelumpuhan, ketidak mampuan menggerakkan persendian dan melipat persendian secara sempurna. Ektremitas kiri dalam batas normal.

 

8.      Harapan keluarga

Bapak G menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan kegiatan pengobatan / penyuluhan terhadap warga khususnya dilingkungan RW 1

 

V.                 ANALISA DATA

 

No
Data
Etiologi
Masalah
1.
Ny A (55 tahun) menderita Hipertensi Tekanan darah 210/130 mmHg (post Stroke) selama 5 tahun, berjalan dengan kaki kanan agak ditarik, tangan kanan sulit digerakkan, sendirian tinggal di rumah kadang-kadang ditemani menantu dan cucu, tidak disediakan makanan tersendiri buat NY.S, segala ADL dipenuhi sendiri, tidak pergi kontrol jika tidak ada keluhan, Berat Badan 58 Kg, Tinggi Badan 149Cm.
Ketidakmampuan keluarga dalan merawat penderita dengan Hipertensi (Post Stroke)
Resiko terjadinya serangan Stroke berulang ( pecahnya pembuluh darah akibat Hipertensi).
2.
Ny.A mengatakan di kamar tidur agak gelap, ada jendela tapi jarang di buka, begitu juga dengan kamar keluarga. Nampak banyak baju bergantungan, di dapur dan gudang tampak tumpukan barang / penataan barang yang tidak teratur, lantai kamar kurang bersih, nampak banyak lalat, Ny.A hanya tinggal berdua bersama Tn.G yang pulang kerja jam 3 sore.
Ketidak mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan
Resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan lingkungan.

 

VI.              SKORING

1.      Resiko terjadinya serangan Stroke berulang (pecahnya pembuluh darah otak akibat Hipertensi) sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga dengan Hipertensi.

Kriteria
Skor
Pembenaran
1.      Sifat masalah
Tidak/kurang sehat
 
3/3 x1=1
Tidak / kurang sehat
2.      Kemungkinan masalah dapat diubah sebagian
 
½ x 2 =1
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi, ketidak patuhan untuk diit dan penyakit kronis.
3.      Potensi masalah untuk dicegah. Cukup
 
2/3 x 1 = 2/3
Masalah dapat diubah karena penyakit Hipertensi merupakan suatu penyakit yang dapat dipertahankan dengan menjaga keseimbangan tekanan darah, ketersedian dana cukup, mulai mengerti pentingnya perawatan Hipertensi.
4.      Menonjolnya masalah.
Masalah berat harus ditangani
 
2/2 x 1 = 1
Keluarga dan penderita menyadari betapa pentingnya keadaan sehat.
                Total Skor                   3  2/3

 

2.      Resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan.

3.       

Kriteria
Skor
Pembenaran
  1. Sifat masalah
Ancaman Kesehatan
 
 
  1. Kemungkinan masalah dapat diubah.
Sebagian.
 
  1. Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup
 
  1. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu di tangani
2/3 x 1 = 2/3
 
 
 
½ x 2 = 1
 
 
 
2/3 x 1 = 2/3
 
 
 
½ x 1 = 1/2
Merupakan ancaman kesehatan karena dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan oleh karena lingkungan yang kotor.
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga memiliki fasilitas dan kemauan untuk menjaga kebersihan lingkungannya.
Masalah dapat diubah karena anggota keluarga memiliki waktu yang cukup guna membersihkan rumah.
Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan yang kotor  dapat menimbulkan penyakit
                         Total skor             3

 

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN

  1. Resiko terjadi serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi
  2. Resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan.

 

C.     PRIORITAS MASALAH

Resiko terjadinya serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang berhubungan dengan ketidakmampuan  keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

 

D.     INTERVENSI

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. G


No. Diagnosa
Goal
Objectives
Criteria
Standart
Intervensi
1. Resiko terjadinya serangan ulang Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mennderita Hipertensi (NY.A)
Setelah dilakukan penyuluhan
Pada keluarga masalah kesehatan dapat teratasi
1. Keluarga mengenal masalah kesehatan salah satu anggota keluarga (Ny.A)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
2. Keluarga mampu mengambil keputusan tentang tindakan yang tepat
 
3. Ny.A bersama anggota keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Verbal
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Verbal
 
 
 
 
 
 
Psiko
motor
- Keluarga dapat menjelaskan pengertian Hipertensi
- Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
- Keluarga dapat menjelaskan perawatan keluarga yang menderita Hipertensi
 
 
 
- Keputusan keluarga untuk membawa Ny.A ke pelayanan kesehatan
 
 
Lansia memeriksakan diri ke Puskesmas /RS
1.Kaji pengetahuan keluarga tentang Hipertensi
2. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian, tanda dan gejala, tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu anggota keluarga yang menderita Hipertensi
3. Bimbing keluarga untuk mengulangi yang dijelaskan
4. Beri pujian atas jawaban
1. Beri penjelasan akibat lanjut dari penyakit
 
 
 
 
Menganjurkan keluarga untuk memeriksakan Ny.A ke RS/Puskesmas.
 
 
2. Resiko terjadinya penyakit berhubu ngan dengan lingkungan sehubungan dengan     ketidak mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah
Setelah dilakukan kunjungan  keluarga diharapkan mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat
1. Keluarga dapat menyebutkan beberapa syarat rumah sehat
2. Keluarga dapat menyebutkan kembali dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat
3. Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah terutama kamar
4. Keluarga dapat merapikan baju yang bergantungan
5. Keluarga dapat membersihkan lingkungan rumah secara teratur
Verbal
 
 
 
 
Verbal
 
 
 
 
 
 
Non Verbal
 
 
 
 
Non Verbal
 
 
Non Verbal
 
 
 
1. Keluarga mampu menyebutkan 3 syarat rumah yang sehat
2. Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 manfaat rumah yang bersih
 
 
 
 
1. Rumah tampak rapi dan tidak ada baju yang bergantungan.
2. Membersihkan rumah setiap hari
3. Membersihkan kamar mandi secara teratur
1. Jelaskan kepada keluarga tentang syarat rumah yang sehat.
2. Jelaskan kepada keluarga tentang hal-hal yang dapat terjadi akibat rumah yang kurang sehat (lembab, kurang sinar Matahari, banyak lalat, perabotan yang tidak teratur)
3. Diskusikan dengan keluarga tentang pembagian tugas dalam menjaga kebersihan rumah.
4. Anjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela, melipat baju yan bergantungan
5. Anjurkan kepada keluarga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah
6. Beri pujian untuk tindakan yang tepat

 

 

E.   Implementasi.

Tanggal
No. DP
Pelaksanaan
 
15/2/02
I
1.    Menjelaskan kepada  anggota keluarga factor-faktor yang menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu;  akibat ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan makanan.
2.    Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan tekanan darah antara lain:
-   Kepala pusing.
-   Tengkuk/ leher terasa kaku.
-   Mata berkunang-kunang.
3.    Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu gangguan pada system organ seperti otak,  mata, jantung, dan ginjal yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian .
4.    Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penanganan hipertensi:
v  pengobatan  Hipertensi  memerlukan waktu yang panjang / seumur hidup
v  tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan cara mempertahankan tekanan darah dibawah 140/90 mm Hg.
5.    Menjelaskam kepada  keluarga  cara mencegah tekanan darah tinggi yaitu dengan cara memodifikasi gaya hidup seperti :
v  Mengurangi konsumsi garam
v  Menghindari kegemukan
v  Membatasi konsumsi lemak
v  Olahraga teratur
v  Makan banyak sayur segar
v  Tidak merokok  dan tidak minum alkohol
v   Latihan relaksasi atau meditasi
v  Berusaha membina hidup yang positif.
6.    Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur dan minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
 
 
 
  
 
18/2/02
II
1.    Menjelaskan  kepada keluarga pentingnya menjaga kebersihan rumah dan  dampak yang bisa muncul akibat rumah yang kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain:
-   Banyaknya nyamuk.
-   Mempercepat penularan penyakit.
-   Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah berkembang biak.
2.    Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
-   Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
-   Sirkulasi udara yang lancar.
-   Lingkungan dan kondisi rumah bersih.
3.    Mendiskusikan dengan Ny. A. dan keluarga  untuk keterlibatan seluruh anggota keluarga.
4.    Menganjurkan anggota  keluarga untuk membuka jendela  diruang tamu dan dikamar tidur  selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
5.    Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara bergantian.
 
 
 
 
 

 

F.    Evaluasi

Tgl
Evaluasi
21/2/02
S:
 
 
 
O:
 
 
A:
P:
-   Ny. A. mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
-   Ny. A. mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.
-   Rumah tampak bersih dan rapi.
-   Jendela rumah   ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.
-   Barang-barang  diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah disingkirkan.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
 
21/2/02
S:
 
 
O:
 
 
A:
P:
-   Ny. A. mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi
-   Ny. A. mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter dan akan selalu minum obat yang diberikan dokter.
-   Tekanan darah 140/90 mmHg.
-   Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. A. sudah tidak asin lagi dan dibedakan dengan anggota keluarga yang lain.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PRE PLANNING


Penyuluhan askep keluarga dengan Hipertensi

       I.      Latar Belakang

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah Diastolik ≥90mmHg, atau bila pasien memakai obat Hipertensi. Dengan kata lain Hypertensi didefinisikan sebagai suatu peningkatan Tekanan Darah Sistolik dan/atau Diastolik yang tidak normal. Klien yang menderita Hipertensi bila tidak mendapatkan pengelolaan yang benar bisa menyebabkan berbagai resiko yang berakibat fatal. Pada keluarga Tn. G, dimana NY.A menderita Hipertensi (post Stroke), dirasa perlu mendapatkan informasi yang berhubungan dengan Hipertensi untuk kepentingan perawatan bagi penderita.

    II.      Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal penyakit Hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit Hipertensi.

 III.      Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :

-                      menyebutkan pengertian Hipertensi

-                      menyebutkan penyebab Hipertensi

-                      menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi

-                      menyebutkan cara pencegahan Hipertensi

 IV.      Sasaran

Seluruh anggota keluarga : Tn.G, Ny.A

    V.      Media

Media penyuluhan yang akan digunakan : leaflet

 VI.      Metode

Metode yang digunakan : ceramah, diskusi / Tanya jawab

VII.      Strategi Pelaksanaan

-      Memperkenalkan pembimbing, kontrak waktu, dan pembukaan : 5 menit

-      Menyampaikan materi Hipertensi dan diskusi : 30 menit

-      Melakukan evaluasi dan terminasi : 15 menit

 

VIII.      Waktu dan tempat pelaksanaan

Hari     :

Pukul   :

Tempat            : Rumah Tuan G, RT 1 RW I Kelurahan Lembar Utara

 

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi   : Keperawatan Keluarga

Topik               : Penyakit  Hipertensi

Sasaran            : Keluarga Tn.G

Tempat            : Rumah Tn.G (RT I, RW I, Kelurahan Lembar Utara)

Hari / tanggal  :

Waktu             : 50 menit

o  
 


    1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal penyakit Hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit Hipertensi.

 

    1. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu:

·         Menyebutkan pengertian Hipertensi

·         Menyebutkan penyebab hipertensi

·         Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

·         Menyebutkan cara pencegahan hipertensi

 

    1. Sasaran

Seluruh anggota keluarga Tn.G

 

    1. Materi

o   Penyakit hipertensi

o   Diit rendah Garam

    1. Metode

·         Ceramah

·         Diskusi / Tanya jawab

    1. Media

Leaflet  : Hipertensi dan diit rendah garam

 

    1. Kriteria Evaluasi

1.      Evaluasi Struktur

Semua anggota keluarga hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan.

Penyelenggara penyuluhan dilakukan di rumah Tn.G

Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.

2.      Evaluasi Proses

Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan

Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai

Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan

3.      Evaluasi hasil

Keluarga mengerti tentang penyakit Hipertensi, dapat menyebutkan Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, hal-hal yang memperberat penyakit Hipertensi serta upaya – upaya pencegahannya

 

    1. Pengorganisasian

Pembicara / fasilitator : Misroh Mulianingsih

Supervisor                   :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DIIT RENDAH GARAM

            Pemberian diit rendah garam bertujuan membantu menghilangkan retensi garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Diit ini diindikasikan untuk pasien dengan edema dan / atau Hipertensi, seperti pada aggal Jantung, sirosis Hepatis, Penyakit Ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan, dan hipertensi esensial.

Syarat diit ini adalah cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin, jumlah Natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam / air atau hipertensi, dan bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.

Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan (diit rendah garam)

Golongan bahan
      Makanan
Makanan yang boleh diberikan
Makanan yang tidak
boleh diberikan
Sumber Karbohidrat
 
 
 
 
 
 
 
 
Sumber Protein Hewani
 
 
 
 
 
 
 
Sumber protein nabati
 
 
 
Lemak
 
 
Sayuran
 
 
 
 
Buah – buahan
 
 
 
 
Bumbu
Beras, Bulgur, Kentang, Singkong, Terigu Tapioka, Hunkwee, Gula, Makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa garam dapur dan soda, seperti : Makroni, Mie, Bihun, Roti, Biskuit, Kue Kering.
 
Daging dan ikan maksimum 100 gram sehari; telur maksimum 1 butir sehari; susu maksimum 200 gram sehari
 
 
 
 
Semua kacang – kacangan yang diolah dan dimasak tanpa garam
 
 
Minyak, margarin tanpa garam, mentega tanpa garam
 
Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur, Natrium Benzoa dan soda
 
Semua buah – buahan segar, buah yang diawet tanpa garam dapur, natrium benzoa dan soda
 
Semua bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dan ikatan natrium lainnya
Roti, Biskuit, dan kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.
 
 
 
 
 
 
 
Otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging, ikan dan telur yang diawet dengan garam dapur seperti : daging asam, ham, bacon, dendeng, abvon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asing, telur pindang dsb.
 
Semua kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya.
 
Margarin dan mentega biasa.
 
 
Sayuran yang diawet dengan gram dapur dan ikatan natrium lainnya, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar, dsb.
Buah – buahan yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya.
 
 
Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin dan bumbu yang mengandung garam dapur seperti : kecap, terasi, saus tomat, petis, tauco, dsb.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar