SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Judul
Penyuluhan
|
:
|
Penggunaan Bahan Terlarang (Penggunaan Bahan Pengawet)
|
Sasaran
|
:
|
Siswa
kelas 5
SDN 6 Batu Layar
|
Tempat
|
:
|
SDN
6 Batu Layar
|
Hari/tanggal
|
:
|
Rabu/27
Juli 2011
|
Waktu
|
:
|
15
menit (09.00-10.00 wita)
|
A. Analisa Situasi
1.
Peserta
Jumlah peserta kurang lebih 20 siswa
orang, peserta rata-rata berusia 6-7 tahun.
2.
Ruangan
a.
Ukuran ruangan 6x5 meter
b.
Keadaan penerangan dan ventilasi : penerangan bagus dan
ventilasi juga baik .
c.
Prasarana yang tersedia dalam ruangan bangku, papan
tulis, almari, LCD, dan laptop.
3.
Penyuluh adalah mahasiswa STIKES Mataram kelompok II
semester VI-U.
B. Tujuan Instruksional umum
Setelah mendapatkan penyuluhan,
diharapkan peserta penyuluhan mengetahui
tentang bahaya penggunaan zat pengawet
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti
penyuluhan, peserta penyuluhan mampu :
1.
Mengetahui pengertian bahan pengawet
2.
Mengetahui macam-macam jenis bahan pengawet
3.
Mengetahui tanda dan gejala keracunan formalin.
4.
Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan
bahan pengawet.
5.
Mengetahui cara yang baik dalam menghadapi penyalahgunaan
bahan pengawet.
D. Materi ( Terlampir)
1.
Pengertian bahan pengawet
2.
Macam-macam jenis bahan pengawet
3.
Cara memilih bahan pengawet yang diizinkan
4.
Pengertian formalin
5.
Tanda dan gejala keracunan formalin
6.
Pertolongan pertama pada keracunan formalin.
7.
Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin
E. Metode
1.
Ceramah
2.
Diskusi
F. Media
Leaflet
G.
Kegiatan
No
|
WAKTU
|
KEGIATAN PENYULUH
|
KEGIATAN PESERTA
|
METODE
|
1.
|
3
Menit
|
Pembukaan :
·
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
·
Memperkenalkan diri
·
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
·
Menyebutkan materi yang
akan diberikan
|
·
Menjawab salam
·
Mendengarkan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
|
Ceramah
|
2.
|
8
Menit
|
Pelaksanaan :
·
Pengertian bahan pengawet
·
Macam-macam jenis bahan pengawet
·
Cara memilih bahan pengawet yang diizinkan
·
Pengertian formalin
·
Tanda dan gejala keracunan formalin
·
Pertolongan pertama pada keracunan formalin.
·
Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin.
·
Memberi kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
|
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
|
Ceramah/
demonstrasi
|
3.
|
2
Menit
|
Evaluasi :
·
Menanyakan kepada
peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan.
|
·
Menjawab pertanyaan
|
Diskusi/Tanya
jawab
|
4.
|
2
Menit
|
Terminasi :
·
Mengucapkan terimakasih
atas peran serta peserta.
·
Mengucapkan salam
penutup
|
·
Mendengarkan
·
Menjawab salam
|
|
H. Evaluasi
1.
Evaluasi proses
a. Kriteria struktur
- Peserta
penyuluhan hadir ditempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di SDN 6
Batu Layar
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
b. Kriteria proses
1. Semua anggota kelompok yang
menjalankan tugasnya, mulai dari moderator, penyaji, notulen, observer, seksi
dokumentasi, seksi perlengkapan dan seksi konsumsi dengan baik yang sesuai
dengan prosedur pelaksanaan penyuluhan.
2. Peserta penyuluhan antusias terhadap
materi penyuluhan, peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan,
peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan secara benar.
c.
Kriteria hasil
Peserta penyuluhan mampu:
-
Pengertian bahan pengawet.
-
Cara memilih bahan pengawet yang diizinkan
-
Pengertian formalin
-
Tanda dan gejala keracunan formalin
-
Pertolongan pertama pada keracunan formalin.
-
Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin
2.
Evaluasi Hasil
-
Peserta penyuluhan mengetahui tentang penyalahgunaan napza.
-
Peserta penyuluhan hadir saat pertemuan
G. Daftar Pustaka
http://sukolaras.wordpress.com/2008/10/06/bahan-pengawet-makanan/ Sumber : berbagai media dan brosur Badan POM RI
Materi
PENGERTIAN
Bahan pengawet makanan adalah bahan
yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau menghambat menjadi rusak atau
busuknya makanan.
Maksud dan tujuan dari pada
penggunaan bahan pengawet makanan adalah untuk memelihara kesegaran dan
mencegah kerusakan makanan atau bahan makanan. Beberapa pengawet yang termasuk
antioksidan berfungsi mencegah makanan menjadi tengik yang disebabkan oleh
perubahan kimiawi dalam makanan tersebut.
Cara Memilih
pengawet buatan yang diizinkan
Pengawet yang diizinkan (Permenkes
No.722/1988) adalah : Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang
Dioksida, Etil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta
Bisulfit, Kalkum Nitrat, Kalium Nitril, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium
Sulfit, Kalsium Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat,
Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium
Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium PPropionat, Natrium Sulfit, Nisin dan
Propil-p-hidroksi-benzoit.
Bahaya penggunaan zat pengawet yang
tidak diizinkan, sebagai contoh penggunaan formalin yang sering digunakan untuk
mengawetkan tahu dan mie basah dapat menyebabkan : kanker paru-paru, gangguan
pada jantung, gangguan pada alat pencernaan, gangguan pada ginjal dll.
Penggunaan boraks atau pijer atau kie dapat menyebabkan :
gangguan pada kulit, gangguan pada otak, gangguan pada hati dll.
Pengertian formalin
Formalin (Formaldehyde solution), adalah suatu larutan yang tidak
berwarna, berbau tajam yang mengandung lebih kurang 37 % formaldehit dalam air,
biasanya ditambahkan mineral 10-15 % sebagai pengawet.
Nama lain formalin : Formal, Morbicid, Methanol, Formic
aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methyl aldehyde, Oxomethane, Formalin,
Oxomethane, Karsan, Methylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols,
Superlysoform, Tetraoxymethylene dan Trioxane.
Penggunaan formalin : Pembunuh kuman, sehingga dimanfaatkan untuk
pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian; Pembasmi lalat dan berbagai serangga
lain; Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan
peledak; Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan
gelatin dan kertas; Bahan untuk pembuatan produk parfum; Bahan pengawet produk
kosmetika dan pengeras kuku; Bahan untuk insulasi busa; Pencegah korosi untuk
sumur minyak dan Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
Bahaya formalin pada kesehatan : Dalam jangka pendek
(akut), bila tertelan formalin maka mulut, tenggorokan dan perut
terasa terbakar, sakit menekan, mual, muntah dan diare, dapat terjadi
pendarahan, sakit perut hebat, sakit kepala, hipotensi, (tekanan darah rendah),
kejang, tidak sadar hingga koma. Disamping itu formalin juga menyebabkan
kerusakan jantung, hati, otak, limpa, pankreas, sistem saraf pusat dan
ginjal. Jangka panjang (kronik), mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung formalin, efek sampingnya tampak setelah jangka panjang, karena
terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. Timbul iritasi pada saluran pernafasan,
muntah, sakit kepala, rasa terbakar pada tenggorokan, dan rasa gatal di dada.
Pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga
bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
Tanda
dan gejala keracunan formalin :
Menyebabkan
rasa terbakar pada mulut, saluran pernafasan dn perut, sulit menelan, diare,
sakit perut, hipertensi, kejang dan koma. Kerusakan hati, jantung, otak, limpa,
pankreas, sistem susunan saraf pusat dan gangguan ginjal. Berdasarkan temuan
patologis, formaldehid merusak jaringan dan menyusutkan selaput lendir, juga
merusak hati, ginjal, jantung dan otak.
Pertolongan
pertama pada keracunan formalin
Bila tertelan, berikan arang aktif
(norit) bila tersedia. Jangan lakukan rangsangan muntah pada korban karena akan
menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas. Bila gejala masih
berlanjut bawa penderita ke Puskesmas/Rumah Sakit terdekat.
Ciri-ciri
produk pangan yang mengandung formalin.
Ciri-ciri
ikan asin yang mengandung formalin :
·
Tidak
rusak sampai lebih dari sebulan pada suhu kamar (25 derajad celcius)
·
Warna
bersih dan cerah,
·
Tidak
berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur,
·
Tidak
dihinggapi oleh lalat bila ditaruh ditempat terbuka.
Ciri-ciri
tahu yang mengandung formalin :
·
Tekstur
lebih kenyal
·
Tidak
mudah hancur
·
Lebih
awet dan tidak mudah busuk
·
Beraroma
menyengat karena ada formalin.
Ciri-ciri
mie basah yang mengandung formalin :
·
Tampak
sangat berminyak,
·
Lebih
awet dan tidak mudah basi
·
Beraroma
menyengat karena ada formalin.
Ciri-ciri
ikan basah yang mengandung formalin :
·
Warna
putih bersih dan tekstur kenyal
·
Insang
berwarna merah tua bukan merah segar
·
Lebih
awet dan tidak mudah busuk.
Ciri-ciri
ayam yang mengandung formalin :
·
Warna
putih bersih,
·
Lebih
awet dan tidak mudah busuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar