I.KASUS TUTORIAL KEPERAWATAN JIWA II
1.Seorang klien,Tn X usia 25 tahun dibawa ke UGD RS Jiwa karena mengamuk dan melukai nadinya dengan pisau dapur.Sebelumnya Tn X juga pernah TENTAMINA SUICIDE dibawa ke UGD RS Jiwa dengan prilaku yang sama namun dengan cara yang berbeda (meminum racun serangga).Dari skala SIRS,skor Tn X adalah 4.Tn X adalah seorang Mahasiswa yang lama tidak lulus lulus karena skripsinya tidak selesai-selesai.Tn X sering mengalami ansietas dan tertekan karena pola asuh yang otoriter dari kedua orang tuanya.Dari Genogram ternyata ada salah satu saudara bapaknya yang mengalami Skizofrenia Paranoid.Data pengkajian apalagi yang dibutuhkan?bagaimana rencana keperawatannya?strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SPTK) apa yang tepat untuk Tn X?
2.Nn Y,Seorang wanita berumur 30 tahun dirawat di RS Jiwa.Dikeluhkan oleh keluarga sering mengalami euphoria,sehingga tertawa-tawa sendiri,sering agitasi dan cukup agresif,namun terkadang setelah periode agresif tersebut Nn Y kemudian diam,bengong dan tidak mau bicara.Nn.Y mengalami periode mania dan depresi setelah putus hubungan percintaan dengan tunangannya.putus cinta menjadi factor presipitasi penting bagi gangguan jiwa Ny Y,sementara predisposisi belum terkaji.Nn.Y temasuk pribadi yang perfeksionis dan sekaligus introvert.Sekarang Nn.Y. belum mau bicara kepada perawat dan selalu mengambil posisi menarik diri di pojok ruangan.Diperlukan BHSP(bina hubungan saling percaya) yang lebih intens untuk dapat melakukan tindakan berikutnya.Data pengkajian apa lagi yang dibutuhkan ?Bagaimana Rencana keperawatannya?Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan(SPTK) apa yang tepat untuk Nn.Y?
II. KASUS TUTORIAL ENDOKRIN I
1.Pada tanggal 10 April,perempuan berusia 25 tahun melahirkan seorang anak dengan berat 2200 gr di RS Selong,pada usia 2 bulan setelah lahir tiba-tiba seorang ibu kaget karena air kemih adanya berwarna gelap,tinja berwarna pucat,kulit berwarna kuning,gatal-gatal dan rewel karena melihat kejadian ibu dari bayi tersebut membawa anaknya periksa ke RS..
Dan dari hasil pemeriksaan LAB terdapat peningkatan kadar bilirubin,rontgen foto tampak hati membesar dan hasil USG anak tersebut tidak mempunyai saluran pada empedunya.Pihak dari RS menyarankan untuk di lakukan pencangkokan hati dan prosedur kasai....
2.Nyonya F 68 tahun belakangan ini seing mengeluh penglihatannya kabur dan terdapat luka di daerah tumit yang meluas ke betis bawah yang tak kunjung-kunjung sembuh,selain itu juga,nyonya F mengeluh sering kesemutan di eekstermitas bawah,disorientasi,letargi dan sering bingung,poliuri.Melihat keadaan tersebut akhirnya keluarga bmemutuskan untuk membawa nyonya F ke RS,setelah dilakukan pemeriksaan LAB Adi dapatkan hasil GDF 130 mg/dl,2 jam PP 170 mg/dl ,GDS 200 mg/dl
III.KASUS NEURO
1.Seorang ibu membawa anak D ke RS untuk meminta pertolongan,anak tersebut kesadarannya menurun,kejang,pucat,berkeringat.Dokter memberi diagnose sementara anak D yakni suspek EPILEPSI.Untuk memutuskan diagnose tersebut anak D dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan LAB dan EEG serta menjalani perawatan di ruang Dahlia.Berdasarkan diagnose sementara,perawat di ruang Dahlia melakukan ASKEP dengan melakukan pengkajian,menentukan diagnose keperawatan,Intervensi,implementasi dan evaluasi perkembangan anak D.
khusus untuk no 2 ini....dilengkapi dengan penyelesaian kasus...^^
2.Ny. A, 34 tahun, islam, menikah, pendidikan terakhir S-1 Accountant, bekerja sebagai pegawai bank BCA cabang Kota Kediri, beralamat di Jl. Wulirang No.54 Kota Kediri. MRS datang ke UGD RS Gambiran Kediri, 25 Maret 2011 pukul 13.00 WIB dalam kondisi tidak sadarkan diri dan keadaan kepala mengalami perdarahan akibat kecelakaan sepeda motor. Dan berdasarkan diagnosa medis pasien mengalami trauma kepala ringan. Pengkajian dilakukan perawat tanggal 28 Maret 2011 pukul 15.00 WIB, dengan RM 012345, pasien kehilangan kesadaran dan terdapat luka di bagian punggung kanan atas berdekatan dengan clavicula namun hanya ringan bukan luka dalam. Dan berdasarkan keterangan adiknya, pasien sempat membuka matanya sekitar 5 menit dengan keadaan menahan nyeri bagian kepala. Lalu pasien tidak sadarkan diri, sehingga tidak dapat memberi keterangan lebih lanjut. Data lain yang di dapat saat pengkajian :
KU = Lemah
S = 320C
N = 80 x / menit
TD = 90/60 mmhg
RR = 24 x / menit
Mata = Anemis
Gerakan dada simetris, dan kondisi pernafasan normal. S1/S2 tunggal, irama jantung normal tidak ada bunyi tambahan CRT 4 dt, kulit pucat, akral dingin basah, turgor 3 dtk. Konjunktiva pucat, pupil isokor 3 mm, tdk ada pembesaran tiroid, sudah terpasang infus, terpasang oksigenisasi,dan terpasang kateter. Produksi urin 1500 cc/hari, warna kuning, bau khas. Mulut tampak plak putih, mukosa kotor. Pasien terbaring dengan posisi supine pernafasan normal.
PENGKAJIAN PROFESIONAL EMERGENCY
DATA UMUM
Nama
px
: Ny. A
Jenis
Kelamin
: Wanita
Umur
: 34 tahun
Agama
: Islam
Status
perkawinan : Menikah
Pendidikan
: S-1 Accountant
Pekerjaan
: Pegawai Bank BCA cabang Kediri
Alamat
: Jl. Wulirang No. 54 Kota Kediri
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Tanggal
pengkajian : 28 maret
2011 ,pukul : 15.00
Tanggal
MRS
: 25 maret 2011
,pukul : 13.00
No.
RM
: 012345
Ruang
: UGD
Dx
Medis
: Trauma Kepala ringan
DATA KHUSUS
- Subyektif
- Keluhan utama : nyeri bagian kepala
- Riwayat penyakit sekarang :
- P : pasien mengalami kecelakaan di depan Hotel Merdeka Kota
Kediri pada hari minggu,
- Q : rintihan nyeri
- R : pada kepalanya terasa nyeri karena kepalanya mengalami
perdarahan dan akhirnya pasien
tidak sadarkan diri.
- S : 7
- T : 25 maret 2011 pukul 12.35 WIB
- Riwayat penyait yang pernah diderita : (-)
- Riwayat penyakit keluarga : (-)
- Riwayat alergi : (-)
- Obyektif
KU = Lemah
- Aiway
a. Tidak ada bunyi ronci ataupun
wheezing
b. Mengalami perdarahan pada
daerah otak
- Breathing
a. Gerakan dada simetris
b. Pernafasan normal
- Circulation
a. Akral kaki dan tangan
dingin
b. CRT 4 dtk
c. Pada bagian kulit otak
mengalami perdarahan
- Disability
a.Tingkat Kesadaran : Tidak
sadar namun berespon terhadap nyeri ( Pain)
b.Pupil
: Isokor
c.Terdapat rangsangan terhadap
cahaya
- Exposure
Tidak ada tanda kelainan fisik
- Full of vital sign
a.
TD : 90/60
mmhg
b.
RR : 24x/ menit
c. N : 80x/menit
d. S : 320C
e. Pasien terpasang infus
f. Pasien terpasang kateter
g. Pasien terpasang oksigen
h. Warna urine kuning, bau khas
dan produksi urine 1500 cc/ hari
i. pemeriksaan laborat : (-)
- Give comfort
Pasien mengalami ketidaknyamanan
karena pasien telah terpasang oksigen, kateter dan infus serta raasa nyeri yang
dirasakannya.
- History
Berdasarkan mekanisme terjadinya
kecelakaan yang dialami pasien, pasien mengalami perdarahan ketika itu, kondisi
pasien sebelum kehilangan kesadaran sempat sadar selma kurang lebih 5 menit dan
merasa nyeri di bagian kepalanya akibat perdarahan.
- Head to toe assesment (-)
- Pola pemeliharaan kesehatan (-)
- Inspect Posterior Susface Terdapat luka di bagian punggung kanan atas bedekatan dengan clavicula namun bukan luka dalam melainkan luka ringan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Nyeri akut
- Perfusi cerebral tidak efektif
- Gangguan pertukaran gas
ANALISA DATA
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
|
S :
pasien merintih nyeri pada bagian kepala setelah mengalami kecelakaan
|
|
|
O : pasien nampak grimace
Trauma
Kerusakan saraf otak
Suplai nutrisi ke otak
Perubahan metabolisme anaerob
Hipoxia
Edema jaringan otak
Nyeri akut
S : nyeri pada kepala sangat
hebat
O : pasien mengalami perdarahan
pada daerah nyeri (otak)
Trauma
Kerusakan
saraf otak
Suplai nutrisi
Perubahan metabolisme anaerob
Vasodilatasi cerebri
Penekanan pembuluh darah dan
jaringan cerebral
Perfusi cerebri tidak
efektif.
S : (-)
O : pasien tampak
kesakitan pada daerah otak
Trauma
Kerusakan saraf otak
Suplai nutrisi
Perubahan metabolisme anaerob
Vasodilatasi cerebri
Penekanan pembuluh darah dan
jaringan cerebral
Perfusi cerebri tidak efektif
Gangguan pertukaran gas
RENCANA KEPERAWATAN
Nama
klien : Ny.A
No.
RM : 0123456
Hari Rawat ke : 2
NO
|
DX KEP
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1.
|
Nyeri akut
|
|
|
|
1.untuk meminimalisir nyeri akut
2.untuk menghilangkan rasa
sakitK : kaji skala nyeri pasien
E : berikan edukasi pada
pasien tentang trauma yang diderita
T : berikan kenymanan pada
lingkungan sekitarnya
O : observasi tindakan,
apakah pasien nyaman dengan lingkungan sekitar
K : berikan terapi obat
dengan tim medis lainnyaTindakan tersebut dilakukan karena mempermudah perawat
dalam mengikuti perkembangan pasien
2.Perfusi
cerebral tidak efektif
Untuk mengurangi
terjadinya perdarahanK : kaji jenis trauma
E : berikan edukasi pada
pasien agar tidak terlalu banyak aktifitas dulu
T : lakukan tindakan
pemberian cairan infus sesuai diagnosa medis
O : observasi tindakan
pemberian infus
K ; berikan terapi obat
kolaborasi dengan tenaga medis lain
Tindakantersebut dilakukan
karena merupakan salah satu pilihan alternatif yang bisa dijadikan acuan dalam
menangani pasien dengan trauma kepala
3.Gangguan
pertukaran gas
Untuk
memperlancar jalannya udara yang masuk seimbang dengan udara yang keluar
tubuhK : kaji pernafasan pasien
E ; berikan edukasi kepada
pasien tentang bagaimana nafas efektif
T : lakukan tindakan TTV
berhub,dengan pengukuran RR
O ; observasi ukuran batas
normal TTV
K : kolaborasi pemberisn
obat dengan tindakan medisTindakan tersebut dilakukan karena dapat membantu
pasie dalam memperlancar pernafasan kembali
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien
: Ny. A
Dx Medis
: Trauma Kepala Ringan
NO
|
TGL
|
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI (SOAP)
|
PARAF
|
1
|
27 maret 2011
|
06.45
|
1. mengkaji
skala nyeri
|
|
|
2. memenuhi kebutuhan dasar
manusianya
3. melakukan terapi dekstraksi
relaksasiS :setelah dilakukan pengukuran skala nyeri di daerah kepala dan
dipenuhi kebutuhan manusianya
O : pasien tampak nyeri
kesakitan
A : masalah belum teratasi
P : ulangi intervensi
1&3 secara rutin
27 maret 201109.501. memberikan
ciran infus NaCl 400 cc
2. mengkaji skala nyeri pada otak berkaitan dengan perfusi
cerebral yang tidak efektifS : (-)
O : pasien tampak nyaman
dengan kondisi sekarang,skala nyeri berkurang dan pasien dapat bermobilisasi
dengan bantuan minimal
A : masalah teratasi
sebagaian
P : modfikasi intervensi
3.27 maret
201116.061.melakukan pengukuran TTV
2. Memberikan injeksi kolaborasi
obatS : pasien merasa agak baik dengan kondisi badannya namun kondisi
kepala masih sangat terasa nyeri
O : pasien tampak tiduran
belum sanggup bermobilisasi di luar bed
A ; masalah belum teratasi
P : modifikasi intervensi
IV.KASUS GASTRO
1.
ANAK KU DI PASANG SELANG
Nyonya anak menangis melihat anaknya yang di ruangan ICU di masukan ke
dalam inkubator, dia tidak bisa setiap mengendong dan membelai anaknya, nyonya
anak masuk saat memberikan ASI dan tindakan KMC, sementara ini ASI nyonya anak
tidak di berikan langsung tapi melalui selang, karena kemampuan menghisap bayi
nyonya anak belum ada, ASI pun tidak seluruhnya di pompakan di berikan Karena
bayi saring muntah apabila di berikan susu terlalu banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar